Penulis dan Hibernasi
Lalu aku menepi pada dinding-dinding perpustakaan dengan luas koleksi buku, para pekerja dan pengunjung yang membaca. Aku akan menepi dan memilih bergaya hidup seperti ini selama beberapa hari. Barangkali satu bulan, sampai dengan kelima buku itu jadi.
Konsekuensinya adalah, aku mencerabut diri dari lingkungan dengan tetek bengek permasalahan. Mencurahkan waktu pada bacaan, memahami tulisan, merefleksikan pada kenyataan, mengolah kata-kata dan menuliskannya dalam bab, subbab dan paragraf-paragraf.
Tentang Penulis
Aku akan menulis dan karena itu mungkin aku jadi penulis....
Tiba-tiba aku mengingat tentang betapa menjijikannya penulis yang obsesif seperti anak-anak muda yang merasa telah ada dalam dalam tulisannya yang imajinatif, namun menurutku kosong secara isi ; tanpa perspektif, tanpa rasionalitas, tak ketat secara logika dan hanya panjang secara jumlah. Menulis apakah kemudian hanya menghasilkan tulisan yang terlepas dari soal keulitas? Menulis bagiku adalah berusaha memahami setiap maksud dari sebuah pengetahuan beserta lika-liku yang kemudian kita saring untuk diarahkan pada upaya pencarian pengetahuan baru. Menulis adalah upaya menuangkan gagasan dan mengadu dalam perspektif, tulisan harus bergelut mencari kebaruan dari ketiadaan yang selama ini ada dan terpelihara sebagai potensi.
Aku muak dengan bangkai kata-kata! Pernah kubaca syair begitu, dan sepenuhnya disini berlaku.
Tentang Hibernasi Penulis
Aku menjadi romantis dan tidak tahu alasan kenapa Marx dulu berada di British Museum, atau Trotsky di ruangan pribadinya. Walau waktu itu penggunaan kertas bisa saja membuatnya terus menulis ketika di luar rumah, tapi mereka tetap membutuhkan ruang pribadi untuk menulis dan menuangkan ide-ide mereka. Ruang privat, intim, adalah manakala dua hal yang saling melengkapi hadir bersama. Penulis dengan buku, dua hal yang saling mempersyarat agar ada tulisan hadir dengan bobot, Satu lagi, realitas adalah hal lain yang bisa jadi penting atau tak penting (bagi realis itu prioritas).
![]() |
sourcesourcekkk |
Komentar
Posting Komentar