Keberadaanku dan Ide-ide

Apa yang ingin dapat selalu kulakukan seharian adalah membaca buku kemudian menuliskannya dalam kata-kataku sendiri. Dari ide dalam buku itu, kemudian aku terbiasa ingin menguji dengan mengajak ngobrol, atau mengobservasi keadaan sekitar. Keberkahan paling besar adalah menemui orang-orang yang tidak hanya sanggup berbuat, tapi juga berfikir. Berfikir dari buku kemudian mengatakan dan mengujinya pada orang lain, bagiku adalah ujian yang selalu menarik, bagaimana buku kutangkap dan serap bagaimana paradigmanya, kuotak-atik untuk lalu dapat kuuji dengan orang yang tepat. Aku pernah berhasil merekayasa dengan cara ini untuk memecahkan masalah. Ku kira ini yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang yang telah hidup dalam ketidaksadarannya pada ritualitas dunia modern dimana semuanya seakan-akan serba telah pasti dan teratur.  

Kemudian kebiasaan seperti ini kujalankan selama 7 tahun dan sementara ini kurasakan bahwa ada keberhasilan dan kekurangan. Secara subyektif aku merasa ada kepuasan, tapi tidak pada lingkungan masyarakat, keluarga, kekasih atau teman kerja. Ku kira mereka orang yang memiliki perhatian padaku. Masa depan adalah soal kekayaan, dan kekayaan adalah soal uang begitu kapitalisme meyakini, bukan kepuasan yang abstrak saja. 

Kemudian aku ingin mengiring langkah dalam perjalanan yang semakin jauh dengan ide-ide yang semakin kuat. Pun begitu, aku juga berusaha menghubungkan ide-ide itu ke praktek dengan melibatkan diri ke beberapa organisasi sosial dimana aku terlibat. Bukan hal mudah, karena aku dan mereka memerlukan waktu untuk saling memahami gagasan dan ide-ide yang dibawa. Harus diakui aku selama ini memiliki keikatan sendiri dengan materialisme dialektik/materialisme historis ala marx dan tortsky, meskipun kadang sering ku-blended dengan sedikit gagasan anarki yang sangat kreatif dan liar. Meracik ideologi dengan penggalian dasar perspektif yang kemudian kuuji dalam praktek adalah keindahan yang akan menyenangkanku.

Bagaimanapun aku merasakan aku masih tak bisa melepaskan gagasan dalam hidupku. Aku hidup dalam teks, pemikiran dan pengujian kehidupan. Aku tak akan hidup dalam hidup saja dengan terlalu menyentuh praktek terlalu dalam. Inilah alasanku sampai sejauh ini sengaja tak ingin kuikat hidupku dalam ikatan terlalu dalam pada seseorang. Aku mengikat diri dalam organisasi dan ide dalam proyek jangka panjang hidupku. Sangat sulit memang hidup dalam alam seperti ini, sebab aku harus memikirkan hal-hal remeh-temeh seperti makan, minum, hiburan, dan mencukupi pernak-pernik kebutuhan sehari-hari. 

Tujuanku hidup dalam ide adalah kepercayaan bahwa semakin tua, aku akan semakin tajam dalam berfikir dan menganalisa situasi yang appliccable dan operasional dalam kehidupan yang semakin jauh dari orang-orang seperti itu. 

Bebas, aku maunya bebas
Dari tindasan pikiran dan kenyataan
Dan dengan gagasan dan organisasi
Aku akan terlibat
Dalam program dan orang-orang
Meraih kebebasan bersama
Menuju komunal yang rukun, adil dan setara!

Rumah,malam hari
[Dalam berfikir besok yang akan mendampingi ujian UN Paket C dan Risau usia]
3/April/2016
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAMI MENUNTUT MANAJEMEN PERUSAHAAN PMS MEMENUHI HAK-HAK KAMI!

Sinopsis dan Renungan Drama Tragedi: Romeo and Juliet

Sinopsis Novel Victor Hugo : Si Bongkok dari Notre-Dame