Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Nikah Muda, Ekonomi dan Perceraian

Menikah bukan soal cepat punya anak. Menikah adalah soal mencapai kebahagiaan dengan pasangan. Kebahagiaan salah satunya adalah kemampuan suatu keluarga dalam memenuhi kebutuhan. Yah.. kebutuhan yang kebanyakan erat terkait dengan uang. Masalahnya kebanyakan anak muda tak pernah berfikir lebih jauh selain kawin muda dan punya anak setelah sekolahnya terhenti. Seperti merokok yang kemudian membuat seorang anak muda mau mikir cari kerjaan, nikah muda seringkali diawali daei media luar yang tak dianalisa dan internalisasi selain, ditiru saja tanpa melihat situasi.

Menulis Sekali Lagi

Buku dalam kerja menulis berfungsi sebagai instrumen perangsang dimana sebuah karya tulis akan semakin memiliki landasan yang kokoh. Semakin banyaknya referensi kita akan merasa bahan-bahan tulisan yang sebelumnya gelap lebih mudah dibuka. Dari semakin banyak informasi di buku penguasaan atas suatu topik dapat kita rangkum. Logika kitapun akan mudah tertata tinggal merangkai satu fakta dengan fakta yang lain. Sementara itu, kerja-kerja akan semakin berat manakala referensi dan sumber sangatlah minimal. Sementara target menambah halaman perlu menuliskan satu dua paragraf pendek. Barangkali proses ini akan memakan waktu yang lebih lama dari tulisan dengan referensi yang cukup atau tema yang kita kuasai. Dua hal di atas, adalah sebuah proses yang tidak mudah dan panjang dalam mewujudkan diri menjadi penulis yang mahir. Membaca dan membaca kemudian menuliskannya. Komitmen pada tulisan, terus berusaha mencari referensi dan tak bosan menambah paragraf demi paragraf setiap hari bagaimanap...

Penulis dan Hibernasi

Gambar
Lalu aku menepi pada dinding-dinding perpustakaan dengan luas koleksi buku, para pekerja dan pengunjung yang membaca. Aku akan menepi dan memilih bergaya hidup seperti ini selama beberapa hari. Barangkali satu bulan, sampai dengan kelima buku itu jadi. Konsekuensinya adalah, aku mencerabut diri dari lingkungan dengan tetek bengek permasalahan. Mencurahkan waktu pada bacaan, memahami tulisan, merefleksikan pada kenyataan, mengolah kata-kata dan menuliskannya dalam bab, subbab dan paragraf-paragraf.  Tentang Penulis Aku akan menulis dan karena itu mungkin aku jadi penulis....  Tiba-tiba aku mengingat tentang betapa menjijikannya penulis yang obsesif seperti anak-anak muda yang merasa telah ada dalam dalam tulisannya yang imajinatif, namun menurutku kosong secara isi ; tanpa perspektif, tanpa rasionalitas, tak ketat secara logika dan hanya panjang secara jumlah. Menulis apakah kemudian hanya menghasilkan tulisan yang terlepas dari soal keulitas? Menulis bagiku adal...

Menilai Sebuah Tulisan

Sebuah tulisan lahir melalui proses kreatif masing-masing. Saat teknologi memungkinkan teks mudah dibuat sangat gampang, teks dibuat dan diketik oleh baik penulis terkenal, atau amatiran. Hari-hari ini semakin mudah kita akses hasil tulisan baik berupa cetak atau digital. Dalam memperoleh informasi bahkan setiap detik, menit dan jam, tulisan seperti ide yang berhamburan di sekitar kita dari gadget, televisi, radio, koran, bahkan dari pal listrik samping rumah.   Para penulis mungkin sekali muncul kapan dan dimana saja secara cepat. Tapi, betulkah semua penulis dan informasi itu sama secara kualitas? Tentu tidak, semua informasi sangat tergantung pada sumber informasi. Kita perlu berhati-hati dalam menilai dan arti penting tulisan itu. Karena, kita semua adalah obyek sekaligus subyek, pembaca sekaligus penulis dari tulisan. Tulisan yang ada saat-saat ini menuntut kita jeli dalam menilai sebuah tulisan. Tulisan baik artikel, esai, novel, cerpen atau apapun bentuknya. Satu...

Keberadaanku dan Ide-ide

Apa yang ingin dapat selalu kulakukan seharian adalah membaca buku kemudian menuliskannya dalam kata-kataku sendiri. Dari ide dalam buku itu, kemudian aku terbiasa ingin menguji dengan mengajak ngobrol, atau mengobservasi keadaan sekitar. Keberkahan paling besar adalah menemui orang-orang yang tidak hanya sanggup berbuat, tapi juga berfikir. Berfikir dari buku kemudian mengatakan dan mengujinya pada orang lain, bagiku adalah ujian yang selalu menarik, bagaimana buku kutangkap dan serap bagaimana paradigmanya, kuotak-atik untuk lalu dapat kuuji dengan orang yang tepat. Aku pernah berhasil merekayasa dengan cara ini untuk memecahkan masalah. Ku kira ini yang tidak pernah dilakukan oleh orang-orang yang telah hidup dalam ketidaksadarannya pada ritualitas dunia modern dimana semuanya seakan-akan serba telah pasti dan teratur.   Kemudian kebiasaan seperti ini kujalankan selama 7 tahun dan sementara ini kurasakan bahwa ada keberhasilan dan kekurangan. Secara subyektif aku meras...