Petani-petani yang Memberontak
Memoar Perjalanan Paguyuban Petani Al-Barokah
Hanya sedikit orang yang tahu kalau pertanian organik adalah bentuk resistensi petani atas situasi terjepit yang menimpanya. Kengerian persebaran penyakit kronis, termasuk pemberitaan beras sintetis sedikit dari motif yang selama ini membuat kita terpaksa berkenalan dengan beras alternatif bernama beras organik. Padahal senyatanya, pertanian yang dikelola secara organik adalah kabar gembira tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga bagi kaum tani di negeri dimana korporasi agrikultur selama berpuluh-puluh tahun menjalankan kepentingannya dibalik seragam negara. Keputusan berorganik adalah jalan radikal petani untuk memutus rantai ketergantungannya dari pihak luar yang selama ini menjajah mereka.
Saya telah hidup 6 tahun ini di sebuah desa pertanian di Jawa. Secara kebetulan ini adalah tempat lahir dimana Ayah adalah salah seorang pendiri organisasi petani organik di desa kami. Dalam perkembangannya di luar perkiraan ternyata organisasi pertanian organik dalam prakteknya disambut masyarakat tani dengan baik. Dalam satu dua tahun beberapa kelompok yang melibatkan ratusan petani masuk dalam paguyuban petani organik yang bapak dan teman-temannya rintis. Pun begitu meskipun di basis gerakan organik disambut dengan baik, gerak maju organisasi Ayah ternyata seringkali membentur dengan kebijakan yang selama ini diambil oleh pemerintah. Inilah awal mula kenyataan pertanian organik sebagai gerakan resistensi muncul.
Bagaimana Kami Berorganik
Dalam khasanah pertanian organik kami, petani memupuk ladang dengan pupuk kandang yang mereka ambil dari kotoran ternak atau memanfaatkan hasil fermentasi limbah organik. Sementara itu guna mengatasi hama dan penyakit pada padi, petani mengatasi sendiri dengan membuat pestisida nabati. Dan untuk benih padi, mereka memetik sendiri dari lahan.
Esensi pertanian organik yang mengembalikan kesuburan tanah ini, acapkali membentur dengan kenyataan lapangan dimana ada beberapa petani yang belum memiliki ternak, keahlian pestisida nabati dan pemilihan benih. Untuk mengatasi ini, kami mendidik beberapa orang dengan spesialisasi penyediaan benih, pembuatan pestisida, dan penyediaan pupuk organik baik padat maupun cair. Meskipun kami mendasarkan pada keahlian anggota, kami tak menutup mata pada adaptasi teknologi baik dalam pembuatan pupuk, membuat pestisida, dan pemilihan benih.
Bagaimana Kami Berorganik
Dalam khasanah pertanian organik kami, petani memupuk ladang dengan pupuk kandang yang mereka ambil dari kotoran ternak atau memanfaatkan hasil fermentasi limbah organik. Sementara itu guna mengatasi hama dan penyakit pada padi, petani mengatasi sendiri dengan membuat pestisida nabati. Dan untuk benih padi, mereka memetik sendiri dari lahan.
Esensi pertanian organik yang mengembalikan kesuburan tanah ini, acapkali membentur dengan kenyataan lapangan dimana ada beberapa petani yang belum memiliki ternak, keahlian pestisida nabati dan pemilihan benih. Untuk mengatasi ini, kami mendidik beberapa orang dengan spesialisasi penyediaan benih, pembuatan pestisida, dan penyediaan pupuk organik baik padat maupun cair. Meskipun kami mendasarkan pada keahlian anggota, kami tak menutup mata pada adaptasi teknologi baik dalam pembuatan pupuk, membuat pestisida, dan pemilihan benih.
Sejarah yang Bernanah
Kurang lebih sudah 17 tahun organisasi ini mengusung tema pertanian organik yang terpadu (integrated organic farming). Semangatnya adalah menciptakan kedaulatan petani atas apa yang mereka kerjakan. Organisasi ini menyuntikkan kemandirian kepada anggota dengan cara menyadarkan bahwa selama ini mereka dimiskinkan oleh berbagai pihak di luar mereka. Kemudian, pertanian organik terpadu dirumuskan untuk memutus rantai ketergantungan petani atas produk korporasi pertanian dan bahaya agribisnis yang culas mengintipnya sewaktu musim panen tiba.
Basirun, Muslih, Mustofa, Supri, Taufik dan Burhan adalah sedikit nama yang hidup dalam utopia kedaulatan petani tersebut. Masing-masing adalah pengurus organisasi yang mengajarkan bahwa petani tidak boleh gampang dipecah-belah karena urusan individu atau uang. Mereka telah belajar dan mengerjakan apa yang menjadi mandat organisasi demi terciptanya perubahan atas nasib para petani di desanya.
Gagasan terus berubah dari tahun ke tahun, pemilihan dan pergantian pemimpin secara bergilir dari satu orang ke orang lain. Pun begitu harapan mereka adalah tujuan yang tidak pernah lekang oleh waktu dan hilang tergerus badai kepentingan jangka pendek. Semangat dan tekad mewujudkan organisasi tani yang kuat dengan program-program yang menyentuh permasalaha petani sehari-hari adalah cita-cita yang terus ada.
Program pertanian organik terpadu organisasi ini ditopang dua kegiatan utama yakni tersedianya akses atas tanah untuk mereka yang berprofesi sebagai petani dan hasil produksi padi mereka yang harus dihargai layak sesuai dengan jam kerja dan keringat yang mereka teteskan. Kegiatan ini disimpulkan dari kenyataan terus berlangsungnya pemerosotan kepemilikan lahan dan jatuhnya harga pada waktu musim panen.
Mengatur Penjualan Beras dari Hulu sampai ke Hilir
Di bawah brand, "Beras Organik Al-Barokah" organisasi ini menyerap beras dari anggota dan memasarkan beras ini ke konsumen. Penyerapan beras dilakukan dengan membentuk semacam dewan-dewan petani seperti model Tiongkok dengan cara paguyuban memberikan kewenangan kepada kelompok untuk mengambil, mengolah dan menyiapkan gabah atau beras dari petani anggota. Fungsi paguyuban, adalah menjadi sentral yang menjembatani antara kelompok dengan konsumen. Paguyuban menyiapkan uang untuk pembelian beras dan mendistribusikan beras kepada calon pembeli/konsumen.
Berjalannya waktu, hasil yang terkumpul dari setiap iuran kas anggota atas pembelian beras (sebagian kecil disisihkan untuk kas kelompok) dan keuntungan penjualan beras kepada konsumen (dibagi proporsinya untuk pengelola, kelompok, paguyuban) digunakan untuk membesarkan organisasi ini. Utopia bagaimanapun harus terus dikejar dengan bekerja dan berpraktek.
Komentar
Posting Komentar