Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

Apa kau pernah merasa tertinggal?

Saat mendongak ke atas dan ke sekitar, saya seringkali merasa ditenggelamkan waktu. sengaja saya tarik beberapa kejadian masa lalu untuk didedahkan saat ini. hasilnya, semua ternyata berubah, situasi dan kondisi tidak pernah sama dengan masa lalu. arus zaman terus bergerak maju/progress dalam tiap detik, menit, jam, dan seterusnya. kemudian saya berfikir apa yang mungkin dan tepat untuk saya lakukan dalam situasi dan keadaan seperti saat ini? saat-saat yang saya rasakan sangat kompleks sehingga terkadang merasa menderita karena kanan-kiri yang saling mendesak. ada perasaan saya yang tertinggal di belakang. ada orang yang menyalahkan, ada orang yang membodoh-bodohkan sikap dan tindakan saya. hidup dalam cibiran, sesal dan keterbatasan materi. saya berharap inilah hidup dalam pendulum yang tengah bergerak mundur, sementara mereka sedang bergerak dalam pendulum maju. At Kamar, saat tengah musim penghujan,  Salatiga, Februari 2015

Analisa Kelas Baru dalam Sistem Komunis Soviet

Munculnya kelas baru dalam masyarakat komunis Soviet seperti tertuang dalam buku yang ditulis Milovan Djilas berjudul, " The New Class ; An Analysis of the Communist System" telah begitu menarik perhatian saya. Bagi saya buku ini seperti buku yang ditulis John Rees tentang jalannya revolusi Oktober 1917 di Rusia berjudul, "Ten Days That Shook The World" . Kedua buku tersebut bagi saya sama-sama begitu mendalam membedah Soviet pada saat itu. Perbedaaannya barangkali adalah soal titik fokus, Rees pada pergolakan revolusi, sementara Djilas pada paska revolusi.  Baiklah, saya ingin memfokuskan pada buku Djilas saja yang terbitan ketujunya dicetak pada tahun 1957 oleh Frederick A. Praeger, New York. Buku Djilas, adalah buku saku yang saya dapatkan dalam bentuk fotokopi. Saya telah membelinya beberapa tahun lalu, dan baru kali ini saya luangkan waktu untuk baca dan menarik informasi atasnya. Baiklah kita mulai! Pertama-tama dalam penulisan buku ini Djilas beran...

KAMI MENUNTUT MANAJEMEN PERUSAHAAN PMS MEMENUHI HAK-HAK KAMI!

Inilah saatnya kami berkumpul kembali merapatkan barisan perjuangan menuntut upah layak yang menjadi hak kami. Para buruh tertindas oleh sistim kerja tidak manusiawi yang diterapkan PT Pelangi Makmur Sentosa Dusun Tegalsari, Kembang, Ampel, Kab. Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Kami adalah laki-perempuan yang dari waktu ke waktu menagih janji perusahaan untuk memenuhi hak dasar Upah Minimum Kabupaten/Kota.  Hari ini 2 Februari 2016 kami menyatakan tidak gentar dan mundur selangkahpun dari gertakan  aparat dan semua pihak yang berdiri memihak manajemen perusahaan. Bahwa kami yang bekerja merasakan batas kesabar-narimo ini sudah saatnya diakhiri. Pihak pengusaha dan manajemen sudah waktunya ditagih janjinya dan tidak bisa terus menerus membodohi kami dengan bayaran yang tak pantas! Urat-urat tangan dan tenaga kami yang menyadarkan jika hanya dengan jalan mogok, demonstrasi seperti yang saat ini kami lakukanlah, maka proses penindasan perusahaan ini dapat sementara waktu...